Friday, December 17, 2010

Rendang

Sejarah.
Rendang adalah makanan khas Sumatera Barat Indonesia. Berbahan baku utama daging sapi dengan rasa yang pada umumnya pedas. Akan tetapi tingkat kepedasan tersebut tergantung oleh racikan sang juru masak. Ciri khas dari rendang asal payakumbuh adalah warna yang coklat kehitaman serta bumbu yang kering dengan rasa yang sangat lezat. Untuk mencapai warna yang coklat kehitaman serta bumbu rendang yang kering tersebut, rendang dimasak cukup lama yaitu minimal 12 jam.
Semakin lama rendang dimasak maka rasanya akan semakin lamak (enak). Apabila rendang yang dimasak hari ini dan tidak habis maka tidak perlu dikhawatirkan akan menjadi basi. Cukup dipanaskan dalam wajan dengan api sedang tanpa menambahkan bumbu kembali, kelezatan rendang akan tetap terjaga. Semakin sering rendang dipanaskan maka rasa rendang akan semakin lamak (enak).

Rendang merupakan menu utama bagi masyarakat minang. Dahulu kala rending disajikan sebagai menu utama bagi para bangsawan. Akan tetapi, saat ini rendang sangat digemari oleh masyarakat minang khususnya dan bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat serta para wisatawan asing. Terdapat empat filosofi masayarakat minangkabau tentang Rendang yang merujuk dari empat bahan pokok yang digunakan dalam membuat Rendang. Filosofi tersebut yaitu ;
1. Dagiang (daging); sebagai bahan baku utama dalam membuat rendang yang merupakan lambang dari ninik mamak (para pemimpin suku adat) yang ada di minangkabau.
2. Karambia (kelapa); sebagai bahan pendukung yang merupakan lambang cadiak pandai (kaum intelektual).
3. Lado (cabe); sebagai lambang alim ulama yang pedas yaitu tegas untuk mengajarkan syariat agama.
4. Pemasak (bumbu); sebagai pelengkap yang merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.
Bahan.
• 1 kg daging sapi, dipotong jadi sekitar 15 potong (Lihat gambar)
• 2 liter santan dari 3 butir kelapa tua parut dan diperas.
• 1 batang serai, dimemarkan
• 1 lembar daun kunyit
• 5 lembar daun jeruk purut, diikat dengan daun kunyit
Bumbu yang dihaluskan.
• 12-20 cabai merah, digiling
• 6 butir bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 1 cm jahe
• 5 cm lengkuas/laos
• garam secukupnya
Cara Membuat.
• Masak santan bersama daun kunyit, daun jeruk dan serai. Lalu masukkan bumbu yang sudah dihaluskan sampai mendidih dan kecilkan apinya.
• Lalu masukkan daging yang sudah dipotong-potong dan aduk terus dengan rata agar matangnya merata.
• Masak terus daging dengan api sedang sampai santan mengental dan agak kering dan daging sudah menjadi empuk.
• Dihidangkan sekali panas atau dingin sesuai dengan selera masing-masing. Paling enak kalau dihidangan bersama Nasi Putih.
Untuk 6-8 orang.
Catatan: Untuk lebih wangi, biasanya bumbu yang dihaluskan ditumis dulu dengan 2 sdm minyak sayur lalu masukkan potongan daging. Terakhir baru masukkan santan.
Dari berbagai sumber.

0 comments:

  © Blogger template 'Minimalist H' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP